Sabtu, 18 Februari 2012

PostHeaderIcon The Same Hole

Terperangkap dalam situasi ini. Lagi.
Tuhan.. Mengapa Kau pertemukanku kembali dengan masalah ini? Sudah cukup untukku untuk memilih pilihan yang salah dulu, yang membuatku kehilangan barang berhargaku. Kini, apakah aku harus menghadapinya kembali? Aku takut Tuhan. Aku takut kehilangan barang berhargaku untuk kesekian kalinya. Aku takut akan kehilangan orang yang kusayang karena kesalahan yang kubuat sendiri.

Apa yang harus kuperbuat Tuhan? Aku benci pilihan.
Kamis, 16 Februari 2012

PostHeaderIcon Unrequited Love


Yang ini, aku nggak tau mau mulai darimana.  Mungkin temen-temen deketku udah nggak asing lagi sama cerita yang satu ini *apasih. Sebenernya file cerita ini udah sempet masuk recycle bin lho, habis nulisnya bikin emosi sendiri. Buat yang berniat baca postingan ini, saya rekomendasikan untuk menyediakan wadah untuk muntah. Jangan salahkan ibu mengadung(?), tulisan ini memang norak maksimal.



Cinta. Suka. Kagum. Aku nggak tau apa namanya. Ketika secuil perhatian saja bisa membuat kita nggak bisa berhenti memikirkannya.

Norak, memang.

Tapi, ya ini yang aku rasakan. Muka yang selalu menghindar untuk menyembunyikan mata yang berbinar-binar. Bibir yang selalu digigit untuk menahan sebuah jeritan agar tidak keluar. Lengan teman yang selalu menjadi korban remasan tangan untuk menahan agar tubuh tidak melompat-lompat kegirangan.

Semua itu, ketika berpapasan denganmu.


Sebenarnya aku lelah jika harus selalu berpura-pura tidak melihatmu. Memalingkan muka tetapi selalu berusaha mengikuti bayanganmu agar tidak menghilang dari sudut mataku. Berpura-pura berbincang dengan teman agar terlihat seolah aku tidak menyadari kehadiranmu. Dan bertanya kepada teman apakah kamu melihatku atau tidak, menyadari kehadiranku atau tidak.

Hanya itu. Hanya itu yang mampu kulakukan ketika aku berhadapan denganmu.


Sesungguhnya ketika pada akhirnya mata kita saling bertemu, aku ingin berlari ke tempatmu dan berkata : 
“Hey! Kau ingat aku tidak? Kau tahu, aku rindu sekali padamu. Kau tahu, aku ingin kita dekat seperti waktu itu. Kau masih ingat waktu itu kan? Ku harap kau jangan melupakannya. Kau tahu? Sekarang aku jadi sayang sama kamu lho!”

Sayangnya hal itu tidak mungkin ku lakukan. Bagaimana jadinya pikiranmu tentangku kalau aku melakukan itu semua? Hahaha. Bagaimana juga kalau ternyata kau sudah melupakanku? Ah, tapi masa sih kamu sudah lupa? Jangan, ku mohon, kenang aku.

Oh iya, asal kamu tahu, kamu itu sebenarnya menyebalkan! Ketika pandagan kita bertemu, kau pasti tahu kalau itu aku kan? Lantas kenapa kau tidak menyapaku seperti waktu itu? Padahal aku pasti akan membalasnya. Masa aku yang harus menyapamu lebih dulu? Ah! Aku malu tahu!


Tetapi, sekarang aku menyesalinya. Kenapa aku melakukan itu semua? Tidak berani menatapmu, tidak berani menyapamu, berpura-pura tidak menyadari kehadiranmu.. Sekarang, kau jadi berpikir kalau aku sudah lupa sama kamu bukan? Tidak! Kamu salah besar! Aku tidak pernah melupakanmu. Ku mohon, aku benci jika harus bertingkah seakan kita tidak pernah saling kenal sebelumnya seperti ini.



Oh iya, kamu sadar tidak, waktuku untuk bisa melihatmu tidak banyak lho. Kamu akan meninggalkan sekolah kita dan aku akan kehilangan kamu. Hihihi, lucu ya ketika kita merasa kehilangan akan sesuatu hal yang tidak pernah kita miliki.

Dan saat kamu pergi, aku tidak akan bisa merasakan hal-hal menyenangkan tadi. Jantung yang berdebar ketika bertemu pandang, hati yang gelisah ketika melewatkan satu hari tanpa bertemu, bibir yang menyunggingkan senyum hanya dengan melihatmu dari kejauhan saja. J

Sedih. Tidak rela kamu pergi. Tidak akan ada lagi rutinitas seperti “sok-sok mau ke kantin padahal mau lewat depan kelas kamu, sok-sok nggak pulang pada waktunya soalnya hari itu aku sama sekali belum ketemu kamu, sok-sok nongkrong di depan sekolah waktu hari jumat biar bisa liat kamu pergi buat sholat jumat” dan tingkah konyolku yang lainnya.

Lucu ya, hihi. Rasanya menyenangkan sekali.


Tapi akhir-akhir ini aku merasa, aku kecewa. Aku kecewa saat menyadari semua usahaku itu sia-sia. Kamu.. pasti tidak akan menyadari itu semua bukan?

Aku tahu, itu memang konsekuensiku. Aku juga tahu, keberadaanku tidak akan mempengaruhi hidupmu. Di luar sana, sesekali aku melihat, kamu berjalan dengan seseorang. Seseorang yang mengisi hari-harimu, mewarnai harimu, berbagi denganmu. Ya. Kekasihmu. J


Aku bahagia melihatmu bahagia, bukan. Aku memang tidak bisa merasakan kebahagiaanmu juga, namun, aku bahagia.. Bisa melihatmu tersenyum. Sekalipun bukan untukku dan tidak tersenyum bersamaku.



Dan aku, hanya bisa menikmati pertunjukkan ini. Unrequited love. Cinta yang tak terbalas. Cinta diam-diam. Sama kamu. Untuk kamu.

Untuk kamu..

Jaga selalu diri kamu ya, jangan nakal! Jangan suka nyontek lagi! Hu, dasar kamu! Semoga apa yang kamu inginkan tercapai, aku disini selalu berdoa untuk kamu.. Sebagai adik kelas yang baik. Haha! Selamat jalan,mas! Semoga bisa bertemu lagi.

PostHeaderIcon Miss(ed)


Kalo temen-temen saya yang lain pada keren-kerennya bikin #29suratuntukfebruari, saya berhubung telat ngikutinnya dan memang nggak jago nulis, jadi cuma bisa bikin 1 surat. Surat ini ditujukan kepada…. Yang merasa aja deh. *kemudian dikeroyok massal*

Kepada : Kamu. Dengan penuh rasa rindu.

Hei kamu. Masih ingat sama aku?
Aku sahabatmu. Masih ingat kan kamu?
 Aku ingin bertanya padamu, apakah saat ini aku masih bisa menyebut diriku sebagai sahabatmu?

Karena..
Yang aku tau, sahabat itu tidak akan pergi
Yang aku tau, sahabat itu akan selalu mendampingi
Yang aku tau, sahabat itu akan selalu ada di sisi
Di kala senang dan sedih
Tidak pernah membiarkan merasa sendiri..

Itu semua yang aku tahu. Ada yang salah dari yang aku tahu?

Lalu sekarang aku tahu, aku merasa yang aku tau tidak semuanya benar.
Karena sahabat itu…

Bisa saja pergi!
Bisa saja tak mau mendampingi!
Bisa saja hanya ada di kala senang, bukan sedih!
Bisa saja melihatnya merasa sendiri dan tidak peduli!

Dan sekarang
Yang aku tau, aku tidak pantas untuk menjadi sahabatmu.

Maafkan aku. Tidak bisa menjadi sahabat seperti maumu.
Maafkan aku. Telah menghancurkan hubungan kita, menjadi serpihan-serpihan masa lalu.
Padahal.. aku masih ingin sama kamu.
Tumbuh bersamamu. Merasakan bahagia bersamamu.

Aku... rindu sama kamu.
Rindu akan senyummu. Rindu akan senyum yang terbuat akibat tingkah lucumu.
Aku… rindu sama kamu.
Rindu akan tawamu. Rindu akan tawa yang kita buat bersama, karena tingkahmu dan aku.
Aku… rindu sama kamu.
Rindu akan celotehanmu. Rindu akan cerita-cerita seru yang keluar dari bibirmu.
Aku.. benar-benar rindu sama kamu. Sama kita. Kita yang selalu berdua. Kita yang selalu melakukan semuanya bersama-sama. Dengan bahagia. Bahagia yang sederhana.

Sekarang, aku ingin bertanya padamu,
Apa kamu juga rindu sama aku?
Apa kamu merasa kehilangan diriku?
Atau kamu sudah menemukan kebahagiaan-kebahagian bersama teman-teman barumu?

Hey kamu. Nikmati hari-harimu dengan teman-temanmu saat ini ya. Beri mereka senyum seperti yang kamu beri padaku. Beri mereka tawa seperti yang kamu berikan padaku. Beri mereka waktu jika mereka membutuhkanmu, seperti kamu yang dulu selalu ada untukku. Beri mereka kebahagian seperti yang aku rasakan ketika menjalani hari-hari denganmu.

Hey kamu. Aku sayang kamu. Jangan lupakan aku ya :-)


Selasa, 14 Februari 2012

PostHeaderIcon First Post. :-)

HALLOOOOO BLOGGIESSSSSSSS!!!!!!!!! *teriak ala seriosa* *sambil joget hula-hula*

oke. maaf itu tadi bukan pembukaan yang baik.

*diulang*

Halloowww bloggies………. *pasang suara lembut* *sambil dadah-dadah ala Miss Unipers*

Baiklah, tetep bukan pembukaan yang baik ya? Hhh,sudahlah.. Saya memang tidak pandai mempesona..
*krik*

Enaknya ngobrolin apa ya? Kenalan?

Oke, perkenalkan nama saya Jessica Prahasuti Luigi, biasa dipanggil Jeje. Lahir di Malang 24 November 1995. Alamat rumah saya di Jalan Danau Bratan H1/Q-33 Sawojajar Malang.  

Hah. Basi. :-((
Gimana ya cara ngenalin diri yang asyik? Yang tadi mah kayak ngenalin diri di depan kelas dengan tangan yang keringetan, suara bergetar, mata gelisah, sambil bolak-balik benerin kacamata. *apasih*

Atau model kenalan yang kayak gini :

Hai! Saya Jessica. Ingin seperti saya? Makan makanan bergizi dan berlatih keras! *sambil pegang sosis so nice*

*lalu hening*


Baiklah, pokoknya yang ngebet kenalan sama saya *pembaca muntah massal* nama saya Jessica Prahasuti Luigi, biasa dipanggil Jeje. Masih sekolah di SMAN 1 Malang, masih kelas 10, dan masih jomblo. Hihihi. :3
Hobby saya bermalas-malasan, bangun siang, datang telat ke sekolah *haduh*. Cita cita saya pengen jadi dokter, soalnya pengen cembuhin temen-temen yang sakit biar bisa bermain bersama lagi. *kemudian peluk Chilla*


Oke, saya gagal di intro. Yah pokoknya intinya itu lah.

Jadi, alasan saya membuat blog adalah…. :3 *jeng jeng*
Gak tau. Pengen aja. Hehe. *kemudian dilempar obor*

Pengen aja sih nyoba-nyoba berbagi cerita sama orang lain, yah walaupun kayaknya sih gak ada yang bersedia. Trus pengen aja gitu belajar nulis. Apalagi kalau dalam keadaan galau, sambil merenung, sambil duduk di bawah shower, sambil nangis, tangan ngacak-ngacak rambut, mulut megap-megap sambil teriak “TUHAN, MENGAPA SEMUA INI HARUS TERJADI KEPADAKU? MENGAPAAAAA?!!!!!”

Lanjut.
Sebenernya saya ini udah pernah bikin blog, dua.. Tapi nggak pernah keurus.. Sekarang sih kabar mereka baik-baik aja, udah tenang di surga karena nggak bakal dirusuhi lagi dengan tulisan-tulisan tidak berguna dan tidak bermutu seperti tulisan saya ini. Hiks..

Yah daripada makin kesini makin nggak ngerti sama apa yang saya omongin, lebih baik diakhiri saja. Walaupun tulisan ekeu nggak sekeren tulisan temen-temen lain, yang baik tetep ikutin postingan-postingan yang lain ya.. *sambil pasang muka melas*

Oke cukup. Wassalamualaikum wr. wb. :3

*pembaca bernafas lega*

About Me

Foto Saya
Jessica P. Luigi
Teenagers are Teenagers. I'm emotional and labile just like another Teenagers. Po #hubbubers ♡
Lihat profil lengkapku

Total Pageviews

Diberdayakan oleh Blogger.

안녕하세요!

안녕하세요!

Followers

Lucky Charms Rainbow

그것은 몇시입니까?

Kindly play :)

Super Junior - Hate U, Love U

Powered by mp3skull.com
Chococat is a registered trademark of Sanrio Co., Ltd. ("Sanrio"), and the images are copyrighted by Sanrio.